Memanggang ayam ? wah... menyebutnya saja sudah membuat air liur kita menetes. Agar hasil panggangan ayamnya bagus, maka dibutuhkan ...
Home / Archives for 2015
Selasa, 09 Juni 2015
Memanggang ayam ? wah... menyebutnya saja sudah membuat air liur kita menetes.
Agar hasil panggangan ayamnya bagus, maka dibutuhkan panas yang konstan dan merata. Jika kita menggunakan oven, tentunya hal ini tidak jadi masalah. Akan tetapi jika kita tidak punya oven (boro-boro punya oven, masak saja masih pakai tungku ), atau ketika kita sedang berada di alam terbuka misalnya lagi piknik atau berkemah atau sedang berada di kebun maka mau tidak mau kita hanya bisa memanggang ayam dengan cara tradisional yaitu di atas bara api. Nah berikut ini akan kami berikan tips memanggang ayam yang hasilnya tidak jauh beda, bahkan lebih enak dari pada memanggang menggunakan oven.
Oya tips ini dibagikan di media sosial facebook oleh seorang yang memiliki akun @Pak Entong pada tanggal 9 Juni 2015.
Langsung saja ya...
- Sembelih dulu ayamnya. Jangan dipanggang kalau ayamnya masih hidup, ntar malah ayamnya jadi kabur deh..
- Setelah ayam disembelih, jangan lupa dibersihkan terlebih dahulu. Jangan sampai dipanggang sekaligus sama bulu-bulunya.. he he (becanda melulu).
- Bisa juga diberikan bumbu terlebih dahulu, atau bumbunya nanti setelah ayamnya matang, itu tergantung selera saja.
- Siapkan kaleng bekas biskuit. Banyaknya kaleng tergantung banyaknya ayam. Satu kaleng bekas biskuit baiknya untuk satu ekor ayam saja.
- Agar posisi ayamnya tidak berubah, ada baiknya ditusuk dengan stik yang bisa kita buat dari bambu. Masukkan ayam tersebut ke dalam kaleng bekas biskuit dengan posisi terbalik.
- Tancapkan pula stiknya di tanah.
- Nyalakan api di sekitar kaleng bekas biskuit tersebut (mirip api unggun)
- Tunggu hingga matang
- Ayam panggang siap dinikmati
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini
Mau lebih nikmat lagi .... ? Berikut ini adalah cara membuat ayam panggang agar semakin nikmat:
- Letakkan potongan sayur di bawah ayam panggang Anda. Potongan sayur ini bisa diletakkan pada tutup kaleng bekas biskuit yang dijadikan alas. Cara ini kita lakukan untuk mencegah kulit ayam panggang yang bersentuhan langsung dengan tutup kaleng bekas biskuit dan juga tanah sehingga menjadi lembab dan tidak renyah. Selain itu, potongan sayur akan lebih menambah rasa dan aroma ayam panggang kita
- Berikan bumbui ayam panggang secukupnya. Mengenai bumbu ini terserah selera anada, tetapi bumbu yang paling sering dipakai untuk ayam panggang adalah garam serta lada hitam. Tapi Anda juga bisa menggunakan paprika bubuk, bawang putih bubuk, ketumbar, ataupun bumbu lain yang Anda sukai. Pokoknya terserah anda deh..
- Oleskan mentega atau minyak kelapa. Kita bisa mengoleskan mentega dan minyak kelapa ini beberapa kali, sebelum ayam dipanggang dan beberapa kali selama ayam dipanggang.
- Tambahkan rasa dari dalam ayam. Selipkan jari Anda ke antara daging dan kulit ayam, lalu masukkan bahan-bahan untuk memperkaya rasa ayam, seperti irisan jeruk lemon, rempah-rempah, bawang putih, ataupun bawang bombay ke bawah kulit ayam. Bahan tambahan ini tidak hanya memperkaya rasa, tapi juga mencegah daging ayam menjadi kering.
- Setelah ayam matang, sebaiknya ayam jangan langsung dipotong. Keluarkan ayam dari kaleng bekas biskuit yang kita jadikan oven, lalu diamkan selama 5-10 menit agar sari dari ayam panggang semakin meresap ke dalam daging, sehingga ayam semakin empuk.
Sudah ah ... Cara unik memanggang ayam tanpa oven yang dipersembahkan oleh Dagang Serabi kali ini. Bikin ngiler saja... Selamat mencoba menikmati saja. Jangan lupa berikan komentar dan bagikan ke teman- teman anda ya...
Kamis, 04 Juni 2015
Akhir pekan tentunya
masing-masing sudah punya rencana untuk mengisinya dengan kegiatan yang jauh
berbeda dengan rutinitas sehari-hari.
Tunggu dulu… suka duka maupun sensasi memancing itu hanya bisa dialami dan dinikmati bagi mereka yang memiliki hobi memancing. Namanya juga hobi atau kegemaran… kalau ndak hobi ya tidak mungkin bisa dinikmati.
Tidak setiap pemancingan ikan di laut selalu berhasil dengan baik. Saat memancing ikan dilaut, faktor cuaca atau faktor alam sangat berpengaruh pada hasil tangkapan. Faktor cuaca biasanya tergantung dari bermacam faktor.
Hal itu sah-sah saja dan memang
sudah seharusnya dilakukan. Rutinitas sehari-hari tentunya membuat jiwa dan
raga penat. Kepenatan tentu saja akan mengakibatkan menurunnya produktifitas
kerja kita.
So.. apa rencana kegiatan anda
untuk berakhir pekan pada minggu ini ? Mengapa tidak mencoba memancing saja di
laut ?
Memancing di laut ? wah..
sepertinya ini suatu topik yang enak untuk dibahas, sembari menunggu serabinya matang. He he…
Menurut mbah wikipedia memancingikan air laut adalah kegiatan, olahraga, hobi atau salah satu cara menangkap
ikan dilaut dan dilakukan mulai dari pinggir pantai hingga ke tengah laut
dengan menggunakan bantuan alat pemancing ikan.
Memancing ikan di laut bisa
menimbulkan sensasi yang luar biasa, sangat bermanfaat untuk menghilangkan
stress dan kepenatan dari rutinitas kerja kita sehari-hari, apalagi bagi mereka
yang mempunyai tingkat kesibukan yang tinggi.
Sensasi puncak akan kita dapatkan
terutama pada saat ikan memakan umpan dari kail kita atau populer dikenal
dengan istilah strike. Para pemancing bahkan sering mengungkapkan, "Jika sedang strike, hutang hilang, penyakit hilang, stress hilang...!" Bukan itu saja, hobi memancing juga dapat melatih
kesabaran dan keuletan kita, contohnya ketika seharian tak satu pun ikan yang
menyentuh umpan kail kita.
Tunggu dulu… suka duka maupun sensasi memancing itu hanya bisa dialami dan dinikmati bagi mereka yang memiliki hobi memancing. Namanya juga hobi atau kegemaran… kalau ndak hobi ya tidak mungkin bisa dinikmati.
Memancing ikan di laut sebenarnya
tidak jauh berbeda dengan memancing ikan di tempat lain. Hanya saja kalau di
laut, memiliki karakteristik yang agak khusus yang berbeda memancing ikan di
kolam, sungai maupun air tawar lainnya.
Berdasarkan tempatnya memancing
ikan di laut dibedakan menjadi 2 macam yaitu memancing ikan di pinggir dan
memancing di tengah laut. Sedangkan berdasarkan berdasarkan kedalaman lautnya
dibedakan menjadi 3 yaitu memancing ikan di permukaan, memancing ikan di tengah
dan memancing ikan yang hidup di dasar laut.
Untuk memancing ikan di laut, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan agar bisa mendapatkan hasil yang baik
diantaranya :
Faktor alam atau cuaca
Tidak setiap pemancingan ikan di laut selalu berhasil dengan baik. Saat memancing ikan dilaut, faktor cuaca atau faktor alam sangat berpengaruh pada hasil tangkapan. Faktor cuaca biasanya tergantung dari bermacam faktor.
Faktor Cuaca di atas permukaan laut
Matahari dan Bulan
Terik tidaknya matahari pada
siang hari kadang memengaruhi kegiatan ikan. Memancing yang baik adalah saat
menjelang pagi atau subuh, dimana secara biologis ikan baru keluar dari
tidurnya dan mencari makan. Diteruskan hingga siang hari teriknya matahari yang
terus bersinar tanpa adanya mendung dan gelap.
Sedangkan di malam hari
berpengaruh kepada ada atau tidaknya bulan. Pada malam hari memancing ikan yang
baik adalah pada saat tidak ada bulan atau dengan kata lain pada saat tidak ada
sinar. Karena air laut itu mengandung garam maka jika ada sinar bulan pada
malam hari akan menyebabkan senar pancing yang ada di dalam air laut akan
terlihat seperti menyala, itu diakibatkan karena adanya sinar atau cahaya dari
atas permukaan air. Tetapi untuk memancing cumi-cumi atau udang lebih sering
dilakukan pada malam hari justru disaat ada bulan adalah saat yang paling baik,
karena hewan-hewan ini sangat tertarik kepada cahaya yang menyebabkan mereka
mengumpul di permukaan laut disaat ada bulan. Itu sebabnya mengapa nelayan pada
malam hari menggunakan lampu atau petromak untuk mencari ikan kecil, udang dan
cumi-cumi.
Angin, Ombak dan Awan
Kecepatan angin juga memengaruhi
kegiatan ikan, karena besar tidaknya ombak adalah akibat dari tiupan angin.
Dari tiupan angin akan mengakibatkan adanya ombak dan juga bisa berpengaruh
kepada ada atau tidaknya awan. Jika memancing di tengah teluk yang curam disaat
ombak besar ikan-ikan yang lebih kecil biasanya akan menuju ke teluk yang
mengakibatkan ikan-ikan besar juga ikut ke dalam teluk untuk mencari mangsa.
Aliran angin juga tergantung dari
cuaca dan musim. Jika mendung dan matahari terhalang atau redup, ikan laut juga
biasanya akan berenang dan berada lebih kedalam air atau bahkan ke dasar laut
Disaat hujan atau musim hujan, ikan laut cenderung lebih sedikit karena
salinitas air laut atau kadar garam pada air laut berkurang yang disebabkan
oleh banyaknya air tawar yang terbuang ke permukaan laut juga ditambah oleh
aliran muara sungai tempat air tawar terbuang ke tengah laut dan mengakibatkan
ikan menuju ke tengah laut, ke dasar laut atau bersembunyi dikarang. Sedangkan
jika hujan terjadi di tengah laut dan hanya sebentar apalagi ketika hujan baru
reda kadang ikan akan bertambah lapar dan
Faktor Cuaca di dalam air laut
Tidak setiap pemancingan ikan di
laut selalu berhasil dengan baik. Saat memancing ikan dilaut, faktor cuaca atau
faktor alam sangat berpengaruh pada hasil tangkapan. Faktor cuaca biasanya
tergantung dari bermacam faktor.
Suhu air laut
Suhu air laut sangat berpengaruh
pada ikan, jika terlampau panas ikan akan lebih ke dalam laut atau ke tengah
laut untuk mencari suhu yang lebih dingin, tetapi pada suhu yang agak tinggi
ikan akan lebih agresif dalam mencari makan. Sedangkan jika suhu air laut
terlampau dingin, ikan akan kurang dalam selera makan dan kurang begitu
agresif. Suhu air laut daerah tropis berkisar antara 26 - 35 derajat celcius
sedangkan pada daerah kutub bisa mendekati nol derajat celcius.
Arus air laut
Arus air dipengaruhi oleh
keadaaan laut sekitarnya. Banyak kejadian pada saat situasi angin lemah, arus
air bisa kencang atau pada saat angin kencang arus air dalam laut justru lemah.
Jadi arus air tidak dipengaruhi oleh angin.
Jika arus air laut kencang dapat
terlihat pada mancing dasar oleh miringnya senar pancing ketika timah pemberat
umpan pancing dan mata kail sudah menyentuh dasar laut. Kadang mata kail dapat
bergeser sangat jauh atau bahkan tidak dapat menyentuh dasar laut. Keadaan
seperti ini dapat diatasi dengan memberi pemberat yang lebih besar. Seperti
layaknya udara, air laut bergerak dari yang bersuhu dingin menuju ke suhu yang
lebih hangat. Pada daerah pertemuan kedua arus inilah biasanya ikan banyak
berkumpul. arus yang kencang akan membuat umpan melayang dan kurang menarik
minat ikan untuk memakannya dan arus yang mati akan membuat umpan jatuh ke
dasar . arus sedang adalah yang diharapkan para pemancing karena umpan akan
melayang layang seperti hidup sehingga membuat ikan menyukai nya.
Kejernihan air laut
Faktor kejernihan atau kekeruhan
air laut juga patut diperhitungkan. Kadang kekeruhan air yang buruk atau
banyaknya sampah dapat menyebabkan ikan berkurang. Saat yang lebih baik adalah
pada keadaan laut sekitarnya bening dan berwarna biru terang dan matahari
bersinar terik. Kadang perbedaan warna laut bisa diakibatkan oleh sinar
matahari yang redup atau terhalang oleh mendung, hal ini dapat menyebabkan air
laut terlihat keruh. (Sumber : wikipedia)
Peralatan yang perlu disiapkan
Peralatan yang perlu disiapkan
untuk memancing ikan di laut tergantung dari lokasi, jenis ikan yang akan
dipancing serta kondisi alam. Jika memancing ikan permukaan di pinggir laut,
kita Cuma membutuhkan joran dengan pemberat yang tidak terlalu besar serta
umpan yang sesuai dengan jenis ikan yang kita pancing, jangan lupa juga
lengkapi dengan pelampung. Sedangkan untuk memancing ikan dasar di lokasi
tengah laut tentu saja selain membutuhkan alat transportasi (kapal, perahu atau
sampan) juga membutuhkan pemberat yang lebih berat. Apalagi jika arus laut agak
kencang.
Jika tempat memancing kita itu
memiliki kedalaman yang besar, misalnya di atas 30 meter, pemakaian alat joran
dengan kerekannya tentu kurang efektif. Disamping dapat mempercepat kerusakan
alat kita, juga dapat menguras tenaga lebih banyak. Joran dengan
perlengkapannya lebih cocok digunakan untuk memancing ikan permukaan atau ikan
tengah (poping). Kalau memancing ikan dasar dengan kedalaman laut lebih dari 30
meter sebaiknya gunakan teknik tradisional yaitu tanpa menggunakan joran
beserta kerekannya. Tali pancing cukup digulung menggunakan alat gelondongan.
Umpan
Pemilihan umpan untuk memancing
ikan di laut sangat penting agar hasil memancing baik. Tentukan jenis ikan yang
ingin dipancing untuk memilih jenis umpan yang disenangi oleh ikan tersebut. Masing-masing
ikan membutuhkan jenis umpan yang berbeda-beda.
Lain-lain
Selain hal-hal yang sudah
dipaparkan di atas, banyak lagi yang perlu kita perhatikan, yang paling vital
adalah kesiapan dan perlengkapan diri kita baik jasmani maupun rohani. Kondisi
alam di laut bisa berubah sewaktu-waktu. Oleh karena pastikan kita dalam
kondisi sehat dan bawa perlengkapan pribadi yang memadai jika ingin mmemancing
ke laut terutama ke laut tengah.
Demikian tulisan tentang "Memancing Ikan di Laut " yang dibahas
oleh Dagang Serabi, semoga bisa menjadi alternatif anda untuk memilih kegiatan
berakhir pekan pada minggu ini.
Unknown
11.11
CB Blogger
IndonesiaMemancing Ikan di Laut
Akhir pekan tentunya masing-masing sudah punya rencana untuk mengisinya dengan kegiatan yang jauh berbeda dengan rutinitas sehari-hari. ...
Cobalah anda merenung sejenak, ada berapa
persen keseharian anda telah terbelenggu oleh dunia maya semu sekarang ini.
Hari-hari anda dikungkungi oleh gadget, gelombang wife, seluler, radiasi layar
monitor dan berbagai perangkat teknologi yang kian menenggelamkan anda pada
dunia yang betul-betul semu.
Media sosial katanya mendekatkan yang
jauh, itu memang betul. Dunia seakan tidak ada sekat sama sekali. Batasan ruang
dan waktu hampir lenyap. Kita bisa bertemu dan kenal dengan ribuan bahkan
jutaan orang di seluruh dunia hanya dengan duduk manis di depan layar
monitor, atau hanya dengan menunduk memplototi layar gadget.
Begitu pula kalau kita perhatikan sekeliling kita
sekarang ini, seakan kontak langsung dengan sesama semakin berkurang.
Pemandangan orang menunduk menatap layar gadget, handpone dan sejenisnya dengan
jari-jari lincah bermain di touch screen maupun di keypad menjadi sesuatu yang
umum. Bahkan ketika ditanya atau diajak ngobrol, mereka menjawab tanpa menoleh,
tetap terpaku pada layar mainan mereka.
Manusia sudah semakin jauh terperosok pada
dunia maya yang semu, semakin jauh dari dunia nyata yang sebenarnya. Bukan saja
dengan masyarakat di lingkungannya, bahkan antara sesama anggota keluargapun
kenyataan ini sering terjadi. Antara sesama anggota keluarga semakin jarang
saling menyapa, saling menyentuh dan bercengkrama. Masing-masing asyik dengan
mainan semunya.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa
komunikasi lewat dunia maya membuat semua menjadi lebih mudah, lebih cepat dan
lebih kompleks. Bisa jadi juga berenang di dunia maya adalah pekerjaan atau
profesi yang anda geluti untuk menghasilkan uang. Akan tetapi perlu kita sadari
bahwa kita ini hidup di dunia nyata, bukan di alam semu. Saling menyapa, saling menyentuh dengan
orang-orang yang kita sayangi itu adalah kebutuhan dasar.
Ada baiknya sekali waktu secara periodik
luangkan waktu anda bersama keluarga untuk benar-benar hidup di alam nyata
seratus persen terlepas dari dunia maya yang semu.
Matikan TV, HP, Gadged, Laptop dan koneksi
internet lalu duduk bersama semua anggota keluarga. Bercengkrama, bersenda
gurau, saling bercerita dan mendengarkan satu sama lain. Lepaskan kekakuan,
bila perlu kembalilah ke masa anak-anak anda yang tanpa beban bermain sesuka
hati.
Bila perlu ajaklah keluarga anda jalan-jalan
ke pantai. Ingat… harus tanpa koneksi dengan dunia maya. Lepaskan segala beban
anda di sana. Leburkan jiwa dan raga anda bersama keluarga. Ajaklah berenang
bareng, bermain istana pasir atau sekedar jalan-jalan menikmati segarnya udara
pantai.
Menikmati suasana pantai bersama keluarga adalah dunia nyata |
Hal ini perlu kita lakukan sebab kita juga
harus bersikap adil, baik terhadap diri kita sendiri maupun dengan lingkungan
dan orang-orang yang kita sayangi. Jiwa raga kita juga butuh penyegaran agar
fresh kembali, demikian pula dengan anggota keluarga kita yang lain.
Istri/suami dan anak-anak kita. Jangan sampai kehidupan semu membelenggu
kita sehingga tidak bisa berkutik sama-sekali untuk melepaskan diri.
Semoga tulisan "Lepaskan sejenak DUNIA MAYA untuk hidup di DUNIA NYATA" yang dipersembahkan oleh
Dagang Serabi ini dapat menginspirasi kita terutama untuk netizen maupun
aktifis media sosial lainnya serta bermanfaat bagi kehidupan yang lebih baik
bagi kita.
Lepaskan sejenak DUNIA MAYA untuk hidup di DUNIA NYATA
Cobalah anda merenung sejenak, ada berapa persen keseharian anda telah terbelenggu oleh dunia maya semu sekarang ini. Hari-hari anda diku...
Senin, 26 Januari 2015
Obrolan
kita pagi ini berkisar pada kebanyakan keluhan dari siswa-siswi sekolah yang
mengalami broken home, yang menjadikan keadaan itu adalah akhir dari segalanya,
sehingga banyak yang berkembang tidak terarah dan menjadi manusia yang putus
asa.
Begitu berat beban hidup yang harus aku dan keluargaku pikul, namun kami tetap sabar dan terus berjuang menggapai tekad, dengan harapan suatu saat nanti bintang itu pasti kami raih, dengan kata lain “sukses”. Kata broken home itu tidak menjadi halangan untuk berprestasi, begitu masuk SD aku langsung rangking 1 dan begitu juga saudara-saudaraku selalu menorehkan prestasi yang gemilang, saat itulah terlontar pertanyaan ,”Dia anak siapa?”, pasti dia bangga…hhhh aku menghela nafas panjang, berangan seandainya ayah mendampingi anaknya yang berprestasi.
Masuk SMP aku mulai belajar bantu-bantu tetangga untuk beres-beres rumah, nyeterika, nyuci dan masak, habis itu kan dikasi uang dan lainnya. Uangnya aku pakai buat bayar SPP dan ongkos ke sekolah. Jatah dari ayah terlalu minim karena harus dipakai untuk semua keperluan keluarga.
Allohu Akbar…Allah maha besar ,Allah maha mengetahui,rizki-Nya tidak pernah putus jika kita selalu mengingatnya, selalu berdoa kepadaNya.
Dengan petunjukNya jualah akhirnya kakakku mendapat proyek membuat laporan dengan mesin ketik yang suaranya tok…takk, sampai lembur. waktu itu Rp. 25.000 pun didapat, pas dengan uang yang aku butuhkan untuk menyewa kost. Allah swt telah mengirimkan rizkiNya untuk aku.Hal ini tidak seharusnya dialami oleh putra putri PNS, sangat miris. Namun aku tidak pernah menyalahkan keadaan, ini hanyalah sebagian dari titahNya yang harus kita jalani dengan sabar dan ikhlas.
Tamat SMA aku bingung, kalau kuliah, darimana biayanya? Tak terpikirkan. “meganggur”..hhhh.
Sekarang aku bisa beli apa saja yang aku inginkan tanpa harus meneteskan airmata.
Berangkat
dari suatu keterbatasan, aku tumbuh dan berkembang dalam keluarga yang tidak
utuh, lebih tepatnya korban broken home. Ayah
meninggalkan kami dan hidup bersama wanita pilihannya, Ayah seorang PNS, tapi aku tidak pernah merasakan bagaimana rasanya awal bulan dimana sebagian orang selalu menantinya yang dikenal dengan bulan muda, yang saat itu apa saja keinginan bisa diwujudkan. Tidak begitu untuk aku,harus menghela nafas panjang ketika suatu keinginan terbersit dalam benak. Hanya tetesan mutiara yang selalu jatuh dari pipi..Jatah dari ayah 10 kg beras, tentunya sangat minim untuk kebutuhan ibu, aku dan saudaraku yang masih dalam masa pertumbuhan.
meninggalkan kami dan hidup bersama wanita pilihannya, Ayah seorang PNS, tapi aku tidak pernah merasakan bagaimana rasanya awal bulan dimana sebagian orang selalu menantinya yang dikenal dengan bulan muda, yang saat itu apa saja keinginan bisa diwujudkan. Tidak begitu untuk aku,harus menghela nafas panjang ketika suatu keinginan terbersit dalam benak. Hanya tetesan mutiara yang selalu jatuh dari pipi..Jatah dari ayah 10 kg beras, tentunya sangat minim untuk kebutuhan ibu, aku dan saudaraku yang masih dalam masa pertumbuhan.
Hari
demi hari pun berganti tahun demi tahun, usiapun bertambah, aku dan ketiga
saudaraku terus berjuang menghadapi hidup tanpa penghasilan dari orang
tua,berjuang untuk sesuap nasi, berjuang untuk bisa duduk dibangku sekolah, untuk bisa membayar uang spp
setiap bulannya.”ayah pasti sudah lupa sama kita” terkadang kata-kata itu harus
terlontar,namun ada keluarga dan tentunya ibu yang begitu kuat memberi kami
semangat dan ia mempunyai doa yang begitu ijabah, sehingga setiap doa-doanya
selalu dikabulkan, ibu kami ibu sama ibu.
Begitu berat beban hidup yang harus aku dan keluargaku pikul, namun kami tetap sabar dan terus berjuang menggapai tekad, dengan harapan suatu saat nanti bintang itu pasti kami raih, dengan kata lain “sukses”. Kata broken home itu tidak menjadi halangan untuk berprestasi, begitu masuk SD aku langsung rangking 1 dan begitu juga saudara-saudaraku selalu menorehkan prestasi yang gemilang, saat itulah terlontar pertanyaan ,”Dia anak siapa?”, pasti dia bangga…hhhh aku menghela nafas panjang, berangan seandainya ayah mendampingi anaknya yang berprestasi.
Namun
itu tidak menyurutkan perjuanganku dan keluargaku untuk terus hidup dan
berprestasi, tanpa aku duga Alhamdulillah aku bisa menyelesaikan SD yang
seharusnya orang lain tempuh selama 6 tahun, namun aku selesiakan dalam jangka
5 tahun saja, waktu itu baru naik kelas 2 langsung kelas 3, katanya kepala
sekolah aku “pinter”,,hehe..aku jadi besar kepala, tapi tidak sombong lho…
Masuk SMP aku mulai belajar bantu-bantu tetangga untuk beres-beres rumah, nyeterika, nyuci dan masak, habis itu kan dikasi uang dan lainnya. Uangnya aku pakai buat bayar SPP dan ongkos ke sekolah. Jatah dari ayah terlalu minim karena harus dipakai untuk semua keperluan keluarga.
Di
sekolah aku punya banyak teman dan mereka sering kerumah belajar bersama. Tanpa
terasa tahun terakhir sudah tiba, Ujian Nasionalpun tinggal sebentar lagi.
Waktu itu aku tidak berpikir dimana akan mendapat biaya untuk melanjutkan ke
SMA, hanya saja keinginan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi tidak
pernah surut. Tidak lupa doa ibu selalu meyertai setiap langkahku.
Allohu Akbar…Allah maha besar ,Allah maha mengetahui,rizki-Nya tidak pernah putus jika kita selalu mengingatnya, selalu berdoa kepadaNya.
Dengan petunjukNya jualah akhirnya kakakku mendapat proyek membuat laporan dengan mesin ketik yang suaranya tok…takk, sampai lembur. waktu itu Rp. 25.000 pun didapat, pas dengan uang yang aku butuhkan untuk menyewa kost. Allah swt telah mengirimkan rizkiNya untuk aku.Hal ini tidak seharusnya dialami oleh putra putri PNS, sangat miris. Namun aku tidak pernah menyalahkan keadaan, ini hanyalah sebagian dari titahNya yang harus kita jalani dengan sabar dan ikhlas.
Tiga
tahun aku tempuh pendidikan di SMA, prestasi yang ku raih tidak mengecewakan, awal masuk langsung dapat
sepuluh besar pertama, begitu seterusnya.rizki Allah pun mengalir bersama
doa-doa ibu yang selalu menguatkan setiap langkahku. Walau tak satu waktu pun
ayah berkenan mengunjungi aku, bahkan sampai tamatpun ayah tidak pernah tahu
gang mana yang harus dimasuki untuk mencari alamat kostku. Aku harus menerima
penghargaan raport dan NEM tertinggi
sendirian tanpa didampingi orang tua.itu
bukan alas an untuk kita berhenti berprestasi. Tapi ibu selalu mengingatkan
untuk tetap berbakti kepada ayah.karena tanpa ayah aku tidak akan terlahir ke
dunia ini.
Tamat SMA aku bingung, kalau kuliah, darimana biayanya? Tak terpikirkan. “meganggur”..hhhh.
Rizki
Allah swt datang lagi, aku mendapat panggilan untuk mengabdi di suatu Madrasah,
yang waktu itu honornya Rp. 4.000 saja per bulannya,jelas tidak cukup untuk
transportasi ke sekolah tiap hari, namun itu tak menyurutkan pengabdian ku
untuk mendidik anak bangsa. Aktivitas mengajar aku jalani dengan sabar ikhlas
walau dengan keterbatasan.
Setahun
kemudian,berkat doa ibu dan keluarga, tanpa diduga rizki Allah swt datang,
proyek D3 penyetaraan untuk guru-guru
madrasah datang dan aku salah satu yang dapat,dan itu pendidikan gratis.. lagi-lagi hanya Alhamdulillah yang
sedalam-dalamnya, dan hanya kepada Allah SWT pujian itu terkirim.
Tiga
tahun menyelesaikan pendidikan D3 dan langsung melanjutkan S1, sambil tetap
mengabdi di Madrasah., dan waktu itu ayah
mendampingi wisudaku.
Tanpa
terasa sekarang sudah 16 tahun mengabdi, dan apa yang aku dapatkan
sekarang, kesuksesan, dengan lulus sertifikasi dan juga inpassing..
Sekarang aku bisa beli apa saja yang aku inginkan tanpa harus meneteskan airmata.
Sekarang
aku tidak perlu meneteskan airmata untuk membeli obat batuk buat kakak…
Sekarang
aku bisa bercerita bangga kepada murid-muridku, bahwa broken home bukan akhir
dari segalanya.
Alhamdulillah………………
Terimakasih
untuk semua keluarga yang sudah mendukung setiap langkahku sehingga bisa
seperti sekarang ini.
Dari
goresan tersebut banyak makna yang dapat kita ambil. Dan makna itu
mudah-mudahan menjadi semangat untuk generasi-generasi bangsa bahwa :
- Rizki Allah,swt tetap mengalir,asalkan kita tidak lupa bersyukur kepadaNya. Allah swt maha kaya, Maha Besar dan maha segala maha.
- Doa ibu sangat ijabah, hiduplah dengan disertai doa ibu.
- Hidup dengan keterbatasan ekonomi bukan halangan untuk berprestasi.
- Hidup dengan keluarga yang tidak utuh bukan halangan untuk berjuang dan berprestasi.
- Broken home bukan alasan untuk menjadi manusia baik dan berprestasi.
- Bahwa kita harus berbakti pada orang tua bagaimanapun keadaannya.
Broken Home Bukan Akhir Segalanya
Obrolan kita pagi ini berkisar pada kebanyakan keluhan dari siswa-siswi sekolah yang mengalami broken home, yang menjadikan keadaan itu adal...
Kamis, 15 Januari 2015
Ketika saya jalan-jalan ke dunia maya menelusuri media sosial, sambil mencari peluang-peluang pengembangan bisnis serabi, saya menemukan status yang rupanya layak untuk menjadi bahan renungan kita bersama. Siapa tahu bisa memberikan inspirasi bagi kita untuk tidak mengabaikan hal-hal kecil sebab bisa jadi tanpa kita sadari mungkin saja hal kecil yang kita lakukan itu bisa berdampak besar bagi kemajuan kita.
Seorang pelatih bola bertanya, “Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?" Ada yang menjawab cari dari bagian tengah, cari di rerumputan yang cekung ke dalam, cari di rumput yang paling tinggi, dll.Pelatih itu berkata, “Setapak demi setapak, cari dari ujung rumput terdekat hingga terjauh." Ternyata jalan menuju keberhasilan tidaklah sukar, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara BERURUTAN.
Seorang buruh pabrik diantara ratusan buruh lainnya yang selalu memakai seragam setelah bertahun-tahun Bekerja dengan rajin belum juga mendapat promosi dari atasannya. Akhirnya dia mengeluhkan keadaannya dan meminta nasihat kepada seorang bijak. Orang bijak itu kemudian memberikannya nasihat singkat : "PAKAILAH TOPI".
Buruh tersebut kemudian memakai topi ketika sedang bekerja. Pengawas memperhatikan kinerja buruh bertopi tersebut yang ternyata lebih baik dari rekannya yang lain. Beberapa waktu kemudian si buruh tersebut dipromosikan menjadi mandor, mengawasi buruh-buruh yang lainnya.
Dari kisah-kisah di atas kita dapat memetik pelajaran agar kita tidak menyepelekan untuk mengerjakan hal-hal kecil yang baik. Siapa tahu hal-hal kecil itu ternyata bisa berdampak besar bagi kemajuan kita.
Unknown
08.03
CB Blogger
Indonesia
Kita mulai dari kisah seorang pelamar kerja memungut sampah kertas dari lantai dan membuangnya ke tong sampah, hal itu terlihat oleh pengawas interview. Ia mendapatkan pekerjaan tersebut. Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup PELIHARA KEBIASAAN BAIK.
Seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Seseorang mengantarkan sepedanya untuk diperbaiki. Selain memperbaikinya, si anak juga membersihkan sepeda itu hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakannya. Saat sang pemilik mengambil sepedanya, si anak ditawari kerja di tempatnya.Ternyata untuk berhasil sangat mudah, cukup punya INISIATIF LEBIH.
Seorang anak berkata, “Ibu hari ini sangat cantik." Ibu bertanya, “Mengapa? Anak menjawab, “Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah". Ternyata utk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu TIDAK MARAH.
Ada rombongan yang berjalan di padang pasir. Semua berjalan dengan berat, sangat menderita. Hanya satu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yg bertanya: “Mengapa engkau begitu santai?” Dia menjawab sambil tertawa: “Karena barang bawaan saya sedikit.” Ternyata mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup TIDAK SERAKAH & membawa BEBAN SECUKUPNYA.
Buruh tersebut kemudian memakai topi ketika sedang bekerja. Pengawas memperhatikan kinerja buruh bertopi tersebut yang ternyata lebih baik dari rekannya yang lain. Beberapa waktu kemudian si buruh tersebut dipromosikan menjadi mandor, mengawasi buruh-buruh yang lainnya.
Dari kisah-kisah di atas kita dapat memetik pelajaran agar kita tidak menyepelekan untuk mengerjakan hal-hal kecil yang baik. Siapa tahu hal-hal kecil itu ternyata bisa berdampak besar bagi kemajuan kita.
HAL-HAL KECIL YANG BERNILAI BESAR
Ketika saya jalan-jalan ke dunia maya menelusuri media sosial, sambil mencari peluang-peluang pengembangan bisnis serabi, saya menemukan sta...
Rabu, 07 Januari 2015
Para sahabat .. mungkin sering mengalami rasa kesal saat mengantri ternyata ada orang yang 'nyerobot' (mendahului-red) antrian. Kejadian seperti ini merupakan suatu peristiwa yang biasa terjadi di negeri kita. Terutama pada fasilitas-fasilitas umum seperti toilet umum, ATM dan sebagainya.
Kejadian ini saya alami juga beberapa hari yang lalu ketika di ATM. Merasa yakin bahwa masyarakat kita yang sudah mulai terpelajar, tentunya paham dan sadar akan budaya antri, saya santai saja mengantri. Tetapi ternyata saya salah, beberapa orang yang baru datang, dengan seenaknya saja menyerobot mendahului antrian. Rasa kesal, gondok bercampur jadi satu.
Di beberapa lembaga resmi seperti bank, kasir swalayan, dokter dan sebagainya memang budaya antri sudah mulai teratur, bahkan sampai memakai nomor antrian. Tetapi utamanya di fasilitas-fasilitas umum yang tidak ada penjaganya, budaya antri ini hampir jarang ditemukan. Padahal budaya antri ini juga mencerminkan tingkat martabat suatu bangsa.
Berbeda dengan bangsa-bangsa besar lainnya di luar negeri yang sangat memperhatikan budaya antri ini. Misalnya pernah saya membaca sebuah artikel yang menceritakan bahwa seorang guru di Australia pernah berkata: “Kami tidak terlalu
khawatir jika anak-anak Sekolah Dasar kami tidak pandai Matematika” kami
jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri.”
Kenapa bisa demikian, karena kita hanya perlu melatih anak selama 3 bulan saja secara intensif untuk bisa Matematika, sementara kita perlu melatih anak hingga 12 Tahun atau lebih untuk bisa mengantri dan selalu ingat pelajaran berharga di balik proses mengantri.
Tidak semua anak
kelak akan berprofesi menggunakan ilmu matematika kecuali tambah, kali, kurang dan bagi. Sebagian mereka anak menjadi Penari, Atlet Olimpiade,
Penyanyi, Musisi, Pelukis dan sebagainya. Biasanya hanya sebagian
kecil saja dari murid-murid dalam satu kelas yang kelak akan memilih
profesi di bidang yang berhubungan dengan Matematika. Sementara semua murid dalam satu kelas ini pasti akan membutuhkan Etika Moral dan
Pelajaran Berharga dari mengantri di sepanjang hidup mereka kelak.
Lebih jauh dijelaskan juga bahwa banyak sekali pelajaran berharga dari budaya mengantri tersebut, misalnya :
- Anak belajar manajemen waktu jika ingin mengantri paling depan datang lebih awal dan persiapan lebih awal.
- Anak belajar bersabar menunggu gilirannya tiba terutama jika ia di antrian paling belakang.
- Anak belajar menghormati hak orang lain, yang datang lebih awal dapat giliran lebih awal dan tidak saling menyerobot merasa diri penting..
- Anak belajar berdisiplin dan tidak menyerobot hak orang lain.
- Anak belajar kreatif untuk memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebosanan saat mengantri. (di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri)
- Anak bisa belajar bersosialisasi menyapa dan mengobrol dengan orang lain di antrian.
- Anak belajar tabah dan sabar menjalani proses dalam mencapai tujuannya.
- Anak belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensinya di antrian belakang.
- Anak belajar disiplin, teratur dan kerapihan.
- Anak belajar memiliki "Rasa Malu", jika ia menyerobot antrian dan hak orang lain.
- Anak belajar bekerjasama dengan orang-orang yang ada di dekatnya jika sementara mengantri ia harus keluar antrian sebentar untuk ke kamar kecil.
- Anak belajar jujur pada diri sendiri dan pada orang lain.
Pada artikel yang lain juga diceritakan bahwa di negara Jepang budaya antri sudah dididik dari sejak anak-anak di tingkat
pertama dia masuk dan bersosialisasi dengan orang lain. Biasanya ada daycare, anak sudah dibudayakan antri. sehingga apapun yang
dilakukan selalu melihat di depannya bahkan pada antrian yang mungkin lama
sampai bermeter-meter jauhnya. Tua-muda tak ada ampun.
Khusus untuk nenek yang sudah cukup berumur yang agak susah nahan pipis disediakan toilet khusus dissable aliaas area dengan gambar orang pakai
tongkat penyangga, ibu hamil, ataupun membawa anak-anak. Sehingga mereka
punya ruang khusus yang orang sehat tidak akan masuk pada toilet yang
ada gambar itu, dan ini tentu saja dipatuhi oleh penduduk Jepang.
Bagaimana dengan kita... ? sebagai bangsa yang besar dan beradab sudah seharusnya budaya antri kita tanamkan dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Atau orang lain akan menganggap kita sebagai bangsa yang tidak beradab dan bermartabat.
Terima kasih sudah membaca artikel tentang Antri dong... jangan suka nyerobot.. dari Dagang Serabi. Jangan lupa diberi komentar ya..
Terima kasih sudah membaca artikel tentang Antri dong... jangan suka nyerobot.. dari Dagang Serabi. Jangan lupa diberi komentar ya..
Antri dong... jangan suka nyerobot..
Para sahabat .. mungkin sering mengalami rasa kesal saat mengantri ternyata ada orang yang 'nyerobot' (mendahului-red) antrian....
Minggu, 04 Januari 2015
Selamat pagi para sahabat dan pelanggan dagang serabi, bagaimana kabarnya.. ? Yuk sambil menunggu serabinya matang, kita simak kisah berikut. Siapa tahu bisa menjadi inspirasi buat kita untuk hidup lebih baik dan lebih indah.
Pernahkah anda mendengar orang bijak mengatakan bahwa "di dunia
ini tidak ada yang tetap, yang tetap hanyalah perubahan ?"
Ungkapan ini
menjelaskan kepada kita bahwa perubahanlah yang selalu terjadi di dunia
ini, jadi jangan pernah berharap sesuatu itu akan abadi.Perubahan
seakan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sisi kehidupan kita.
Oleh karena itu kita harus mampu menyikapi perubahan itu dengan bijak, agar hidup kita bisa lebih baik dan indah.
Berkaitan dengan perubahan, suatu saat bosku mendapat informasi bahwa dia akan dipindahtugaskan ke tempat lain. Sebagai salah seorang yang sering membantu beliau dalam menangani berbagai pekerjaan kantor dia memanggil dan meminta saya untuk membantunya menyelesaiakan beberapa program kerja yang belum sempat terjamah.
Saya sempat heran juga sih, kenapa bos saya ini mau menyelesaikan penyusunan program kerja itu padahal sebentar lagi dia akan pindah. Kenapa mesti repot-repot menyelesaikannya, bukankah nantinya bisa diselesaiakan oleh bos yang baru ? Atau bahkan mungkin belum tentu bos baru memakai konsep-konsep program kerja yang sudah dibuat itu.
Seakan bisa membaca pikiran dan keheranan saya, si bos tiba-tiba berkata :
"Ada dua hal yang perlu diperhatikan apabila kita mengalami perubahan seperti ini. Pertama, berusahalah untuk tidak meninggalkan beban atau pekerjaan yang tertunda sebelum meninggalkan kantor lama, meskipun nantinya apa yang kamu lakukan itu belum tentu dipakai oleh penggantimu. Masing-masing orang mempunyai watak, pemikiran, visi dan misi yang tidak sama. Jangan pernah merasa sakit hati apabila nantinya apa yang pernah kamu rencanakan dan kerjakan tidak dilanjutkan bahkan dirombak total oleh penggantimu. Itu adalah haknya. Yang penting berusaha dan bekerjalah sebaik-baiknya. Kemudian yang kedua, jika kamu tiba di tempat yang baru dan menggantikan posisi orang sebelumnya maka jangan pernah sekali-kali mengeluarkan kata-kata bahwa pimpinan sebelumnya tidak pernah melakukan apa-apa. Meskipun ketika kamu datang, kamu menemukan di tempat tersebut banyak sekali hal-hal yang sepertinya belum dikerjakan. Lebih baik diam apabila menemukan banyak hal yang harus dibenahi, sebab mungkin saja dia (bos lama-red) sudah setengah mati berusaha berbuat dan bekerja. Adapun jika hasilnya belum maksimal, mungkin kemampuannya terbatas sampai di sana. Lebih bijak jika melakukan langkah-langkah nyata untuk membenahi kekurangan-kekurangan tersebut."
Bagaimana dengan anda ? apakah anda termasuk orang yang selalu memberikan kritikan pedas terhadap orang atau rezim sebelumnya yang anda gantikan posisinya ? bahwa mereka tidak becus bekerja sehingga hanya meninggalkan beban dan PR buat anda ?
Karena serabinya sudah matang, yuk... silahkan dinikmati.
Jangan Pernah Mengatakan Bos Sebelumnya Tidak Becus Bekerja....
Selamat pagi para sahabat dan pelanggan dagang serabi, bagaimana kabarnya.. ? Yuk sambil menunggu serabinya matang, kita simak kisah berik...
Jumat, 02 Januari 2015
Selamat pagi para pengunjung, semoga pagi anda di tahun baru ini menjadi langkah awal yang lebih baik untuk menapaki hari-hari berikutnya.
Sambil dagang serabi kami mencoba mengajak kita semua untuk berbicara, berdiskusi, bercerita dan merenung banyak hal yang sering kita temukan sehari-hari. Mungkin saja cerita, omongan dan renungan yang tercecer di pinggir jalan yang sering luput dari perhatian kita justru mengandung hikmah yang sangat besar untuk kita jadikan pelajaran dan pedoman hidup.
Untuk kali pertama, saya mencoba menceritakan sebuah kisah yang terjadi di masa kecilku. Semoga ada manfaatnya.
Kala itu padi di sawah sudah mulai mengeluarkan bulir-bulir emasnya. Biasanya kalau sudah seperti itu hama padi seperti burung dan berbagai jenis belalang pada ramai berdatangan.
Para petani kalau sudah tiba musim ini, semakin rajin ke sawah, mengusir burung maupun menangkap belalang dengan jaring khususnya. Di daerah kami kegiatan itu biasa disebut dengan istilah "miro". Belalang hasil tangkapan dengan jaring khusus ini enak sekali kali dibuat sambal goreng, apalagi kalau walang sangit.
Suatu hari di hari minggu ayah mengajak kami (saya dan tiga orang adik-adikku) kesawah untuk "miro". Saya termasuk anak yang jarang pergi ke sawah. Entah mengapa saya sendiri tidak tahu, saya lebih suka di rumah dengan permainan-permainan yang lain ketimbang pergi ke sawah. Berbeda dengan adik-adik saya lainnya, mereka sering ikut bersama ayah ke sawah.
Tentu saja acara pergi ke sawah hari itu menjadi sesuatu yang berbeda bagi saya. Pergi ke sawah untuk berburu belalang. Wah.. kedengarannya pasti asyik dan menyenangkan.
Ternyata benar, sesampai di sawah kami disambut oleh ratusan belalang yang berterbangan karena kaget dengan kehadiran kami.
Perburuan dimulai.
Dengan penuh semangat dan gembira saya berusaha mengejar dan menangkap belalang yang berterbangan di sekeliling saya. Belum tertangkap yang satu, puluhan lain terbang di sekitar saya, saya kejar lagi yang lainnya itu, datang lagi yang lainnya. Sayapun tergoda untuk menangkapnya.
Setelah cukup lama berselang, tak satupun belalang berhasil saya tangkap. Sementara itu adik-adik saya sudah banyak hasilnya. Adik saya yang nomor dua tersenyum melihat kelakuan saya sampai akhirnya dia berkata sambil tersenyum.
"Kak.. kalau mau menangkap belalang itu, bukan begitu caranya. Meskipun banyak belalang yang terbang di sekitar kakak, kejarlah satu dulu sampai tertangkap baru kemudian mengejar dan menangkap belalang yang lainnya. Jangan sampai tergoda untuk mengejar belalang lainnya sementara yang satu belum tertangkap."
"Ooo.. begitu ya.." saya langsung termenung.
-----------------------------
Sampai saat ini, saya masih mengingat dan memegang teguh, teknik menangkap belalang yang diajarkan oleh adik saya yang jauh lebih muda dari saya itu. Bukan karena teknik menangkap belalangnya, akan tetapi Pesan itu ternyata mengandung filosofi mendalam yang bisa diterapkan pada kehidupan kita sehari-hari.
Pesan itu mengajarkan kita untuk selalu fokus dalam mengerjakan sesuatu atau mengatasi suatu masalah. Jika satu pekerjaan sudah kita rampungkan atau satu masalah terselesaikan barulah kita pindah ke pekerjaan atau masalah yang lainnya.
Hidup ini sering penuh diwarnai dengan banyak pilihan, banyak masalah yang kadang sering datangnya pada waktu yang bersamaan. Hadapi satu persatu, selesaikan satu persatu, one by one, step by step. Kiranya itu yang paling tepat untuk kita lakukan.
Bagaimana menurut anda... ?
Terima kasih telah membaca artikel "Begini Lo Cara Menangkap Belalang Yang Benar" dari Dagang Serabi. Jangan lupa beri komentar ya...
Begini Lo Cara Menangkap Belalang Yang Benar
Selamat pagi para pengunjung, semoga pagi anda di tahun baru ini menjadi langkah awal yang lebih baik untuk menapaki hari-hari berikutn...
Langganan:
Postingan (Atom)